Globalisasi
bermula ketika Vasco da Gama dan Christopher Columbus dari Eropa 500 tahun yang
lalu berlayar untuk berdagang. Namun hal ini menjadi awal munculnya kehendak
menguasai wilayah bangsa lain untuk mengisap kekayaan bangsa lain (kolonialime)
sehingga pada saat itulah sudah mulai tertanam benih-benih yang namanya
globalisasi.
Selanjutnya
berlangsung era pembangunan, yang ditandari dengan penekanan terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional yang berpusat pada Negara sendiri. Ketika era
pembangunan mengalami krisis, maka dunia masuk dalam era baru, yaitu
globalisasi. Pada era ini Negara-negara didorong untuk menjadi bagian dari
pertumbuhan ekonomi global. Sementara itu, muncul pula 3 pandangan mengenai
globalisasi :
a.
Kaum Skeptis
Kaum
ini berpendapat bahwa mereka mengakui kontak antar bangsa saat ini lebih besar
dibandingkan era sebelumnya tetapi tidak cukup terintegrasi untuk membentuk
perekonomian global sebab kegiatan ekonomi dunia terbagi dalam 3 blok
perdagangan dunia seperti Uni Eropa, Amerika Utara dan Asia Pasifik. Oleh sebab
itu, yang terjadi sekarang bukan globalisasi ekonomi dunia tetapi regionalisasi
perekonomian dunia .
b.
Kaum Hiperglobalis
Kaum
ini berpendapat bahwa globalisasi adalah gejala sangan nyata yang
konsekuensinya dapat dirasakan di hamper semua tempat di dunia. Masing-masing
Negara tidak lagi mampu mengontrol perekonomian mereka karena perkembangan
perdagangan dunia yang pesat. Kemampuan para politikus Negara sangat terbatas
dalam menangani isu lintas batas sehingga mereka kehilangan system pemerintahan
yang ada, sebab kebijakan ekonomi dipegang oleh 3 aktor ekonomi dunia yaitu,
WTO, IMF, dan World Bank.
c.
Kaum Transformatif
Kaum
ini mengatakan bahwa tatanan global mengalami perubahan tetapi masih banyak
pola lama yang masih bertahan, seperti pemerintah masih tetap memiliki
kekuasaan. Perubahan sekarang ini tidak hanya terjadi di bidang ekonomi, tetapi
terjadi juga di bidang politik, social budaya. Globalisasi bukan proses satu
arah tetapi aliran 2 arah antar gambar, informasi dan pengaruh. Negara
mengadakan restrukturisasi diri untuk menjawab berbagai organisasi ekonomi dan
social yang baru.
A. Meningkatnya globalisasi
1.
Menurut Anthony Giddens
Ada
sejumlah pengaruh politik yang menjadi kekuatan penggerak dibalik meningkatnya
globalisasi :
·
Runtuhnya komunisme ala
Uni Soviet melalui serangkaian revolusi dramatis di Eropa Timur pada 1989,
·
Munculnya mekanisme
pemerintahan internasional dan regional.
·
Munculnya berbagai
organisasi antar pemerintahan dan organisasi non pemerintahan
2.
Menurut James Petras
Kekuatan
penggerak globalisasi adalah Negara-negara imperial pusat, perusahaan
multinasional dan bank-bank dengan dukungan lembaga-lembaga keuangan
internasional.
B. Tahap Globalisasi
Globalisasi
merupakan proses yang panjang dalam sejarah dan telah
mengalami
6 tahapan sebagai berikut :
1.
Tahap Embrional ( Tahun 1500-1800)
2.
Tahap Pertumbuhan (Tahun 1810-1870)
3.
Tahap Take Off (Tahun 1870-1920)
4.
Tahap Perjuangan Hegemoni (Tahun 1920-1960)
5.
Tahap Ketidakpastian (Tahun 1960-1990)
6.
Tahap Kebudayaan Global (Setelah tahun 1990)
C. Aspek Globalisasi
a.
Globalisasi dalam bidang informasi dan komunikasi
Dewasa
ini, bidang ini menjadi tuntutan jaman. Bidang ini didukung teknologi canggih
semakin efisien dan efektif contohnya telepon, radio, tv.
b.
Globalisasi di bidang ekonomi
Globalisasi
ekonomi merupakan pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa kedalam system
ekonomi global, baik yang menyangkut pasokan, permintaan transportasi, tenaga
kerja, bahan mentah, distribusi, serta pemasaran. Globalisasi ini menghendaki
persaingan bebas melalui mekanisme pasar.
c.
Globalisasi di bidang hukum
Globalisasi
telah mengaburkan batas-batas kenegaraan di bidang hukum sehingga tidak ada
lagi Negara yang dapat mengklaim bahwa ia menganut sistem hukum nasional secara
absolut. Kini telah tejadi saling memperngaruhi antar system hokum, termasuk
Indonesia.
d.
Globalisasi di bidang politik
Globalisasi
politik menyangkut isu demokratisasi dan hak asasi manusia. Kesadaran warga
Negara di berbagai belahan dunia untuk berpartisipasi di bidang politik semakin
meningkat., Demikian halnya dengan HAM yaitu kemampuan dan kesadaran untuk
menghargai HAM dan menegakkannya semakin tumbuh dimana-mana.
e.
Globalisasi di bidang ilmu pengetahuan
Masa
depan adalah peradapan yang didominasi ilmu pengetahuan. IPTEK menjadi sumber
kekuatan untuk mewujudkan kemakmuran. Globalisasi IPTEK memunculkan kesadaran
pentingnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah potensi
alam untuk kemaslahatan hidup orang banyak seperti rekayasa genetika.
f.
Globalisasi di bidang budaya
Globalisasi
budaya melalui TV, Film, music dll menyebabkan pertemuan budaya-budaya dari
berbagai Negara yang dapat menyebabkan fusi atau peleburan menjadi budaya baru
yang produktif. Globalisasi dapat membantu menegakkan kembali asal-usul etnis,
membangkitkan tradisi dan landasar religious. Tetapi globalisasi budaya juga
dapat menimbulkan berbagai gaya hidup permisif yaitu gaya hidup yang tidak
peduli pada nilai moral.
g.
Globalisasi di bidang agama